Selamatkan pernikahan sebelum dimulai




Alkitab tidak mengenal prinsip jodoh atau “soulmate”, dimana Tuhan menciptakan satu orang secara khusus hanya untuk seseorang. Kitalah yang memilih siapa yang akan menjadi pasangan hidup kita, tentu harus sesuai dengan prinsip yang diajarkan Alkitab. Firman Tuhan mengajarkan prinsip, menikah sekali untuk selamanya, dan memiliki hanya satu pasangan hidup saja alias monogamy. Adam hanya memperistri Hawa sampai ajal menjemput mereka. Alkitab tidak mengajarkan kita untuk menemukan seseorang yang telah Tuhan tetapkan bagi kita, namun memberitahu bagaimana kita harus memilih pasangan hidup yang sepadan. Pelajaran khusus ini sudah dikupas di Manna Sorgawi Februari 2007. “Jodoh Yang Sesuai Kehendak Tuhan.”
MOTIVASI SALAH, MENDAPATKAN PASANGAN HIDUP YANG SALAH
Angka perceraian di Surabaya pada awal 2011 mengalami peningkatan. Januari-Februari 2011, jumlah angka perceraian sebanyak 883 kasus, lebih banyak disbanding tahun 2010, yang tercata 823 perkara. Data statistik ini menunjukkan semakin banyak orang yang tidak mau berjuang lebih keras untuk mempertahankan pernikahan mereka, yang akhirnya berujung pada perceraian. Sayangnya, perceraian yang dulu dilakoni oleh mereka yang tidak percaya pada firman Allah, kini telah merambat ke kalangan orang Kristen.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Mengapa begitu banyak pernikahan yang gagal dan berujung pada perpisahan? Mark Gungor berpendapat bahwa masalah tersebut berasal dari harapan yang dimiliki pasangan suami-istri, yaitu mengenai gambaran ideal sebuah pernikahan menurut versi mereka masing-masing yang tidak dikomunikasikan secara verbal.
Tingkat perceraian yang tinggi sampai kepada orang Kristen juga kelihatannya disebabkan karena terlalu banyak pemuda/i Kristen yang membuat kesalahan di dalam memilih pasangan dengan siapa dia akan menghabiskan sisa hidupnya; dengan siapa dia akan membangun sebuah keluarga yang harmonis, yang tetap bertahan dalam suka maupun duka. Untuk menghindari kesalahan yang fatal, perhatikanlah alasan-alasan salah yang membuat seseorang salah memilih dan menikah dengan pasangan hidup yang salah.
1.      Kita memilih orang yang salah jika berharap dapat mengubahnya menjadi pribadi yang kita inginkan setelah menikah
      Akan sangat baik jika kita menikah dengan orang yang dapat kita terima apa adanya. Pada masa pacaran kenalilah karakter, pola piker, keterampilan si dia dalam berkomunikasi, cara si dia dalam berinteraksi, apakah si dia pekerja keras atau pemalas, apakah si dia orang yang bertekad kuat atau mudah menyerah, apakah kepribadiannya terbuka [ekstrovert] atau tertutup [introvert], hobinya apa, fisiknya lemah atau kuat, dll. Setelah mengetahui hal-hal di atas, barulah kita dapat memasuki tahap yang lebih serius, tahap untuk memutuskan bersedia atau tidak menerima semuanya dengan hati yang terbuka.
      Jika ada hal-hal “buruk” di dalam diri calon pasangan kita, yang kita anggap tidak bisa kita terima karena itu sangat prinsip, sebaiknya kita berpikir ulang untuk meneruskan hubungan itu kea rah yang lebih serius. Misalnya, kita berpacaran dengan orang yang hanya Kristen KTP, sementara kita sangat aktif dalam pelayanan, sebaiknya hal ini dipikirkan ulang. Jangan berpikir bahwa setelah menikah kita bisa mengubah dia menjadi orang yang rohani, yang bersedia masuk ke dalam komunitas orang yang melayani. Pola piker ini bisa menjadi jebakan bagi kita, bahkan kelak bisa membuat kita menjauh dari Tuhan. “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” [2Kor 6:14]
      Contooh lainnya adalah kita sudah tahu bahwa pacar kita seorang pemalas tetapi karena ingin melepas status lajang, kita nekat menikah dengannya. Keputusan ini akan menjadi perangkap yang kita pasang untuk menjerat kita sendiri masuk ke dalam kesusahan yang berkepanjangan, yang seharusnya tidak kita jalani.
2.      Kita memilih orang yang salah jika lebih berfokus pada penampilan fisik, persaan dan “chemistry” daripada karakter
      Penampilan fisik yang baik berpotensi besar membuat perasaan kita tertarik terhadap seseorang, bahkan menimbulkan “chemistry” yang kuat dan itu natural. Biasanya kalau sudah demikian, perasaan akan berperan lebih dominant daripada logika. Seharusnya kita lebih mementingkan karakter daripada penampilan lahiriah. Di dalam membangun sebuah pernikahan yang kuat, kematangan karakter jauh lebih penting daripada penampilan fisik dan “chemistry”, walaupun kedua hal ini tidak bisa diabaikan.
      Keempat sifat ini bisa menunjukkan kematangan karakter seseorang.
      Kerendahan hati. Apakah si dia memiliki kerendahan hati? Kerendahan hati nyata tatkala kita masuk di dalam sebuah konflik, di mana kedua belah pihak bisa keluar dari situasi itu jika ada yang mengalah. Tidak peduli siapa yang salah atau benar, tetapi respons yang ditunjukkan akan memperlihatkan kerendahan hati calon pasangan hidup kita. Mengapa kita butuh pasangan yang rendah hati? Karena pernikahan sarat dengan masalah dan perbedaan, yang berpotensi menimbulkan konflik. Konflik antara pasangan harus diselesaikan secepatnya sedapat-dapatnya sebelum mengakhiri hari, dan ini membutuhkan kerendahan hati. Kalau tidak diselesaikan secara tuntas, konflik itu akan terakumulasi dan bisa menjadi bom waktu yang berujung pada perceraian. “Jika keangkuhan itu tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.” [Ams 11:2]
      Baik hati. Perhatikan apakah diaorang yang suka memberikan “kesenangan” kepada orang lain? Orang yang suka membahagiakan orang lain akan membahagiakan pasangannya, sebaliknya, orang yang beruskacita tatkala membuat yang lain tertekan dan menderita akan membuat hidup pasangannya demikian. Kebaikan hati calon pasangan hidup kita bisa kita ketahui dari teman-teman atau orang yang kerap berinteraksi dengannya. “Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin.” [Ams 22:9]
      Tanggung Jawab. Karakter ini sangat penting, karena orang yang bertanggung jawablah yang dapat bertahan di dalam keadaan yang sangat sukar sekalipun. Seorang pria akan bertanggung jawab menafkahi dan melindungi keluarganya, sedangkan seorang wanita akan bertanggung jawab mengatur semua keperluan keluarganya. “Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.” [Ams 31:15]
      Sukacita. Perhatikan apakah calon pasangan hidup kita orang yang pemurung, suka bersungut-sungut atau orang yang bersukacita. Orang yang memperlihatkan sukacita menunjukkan bahwa emosinya lebih stabil, karena orang yang bersukacita dapat menanggung beban. “Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?” [Ams 18:14]
3.      Kita memilih orang yang salah jika mengutamakan keterlibatan fisik
      Keterlibatan fisik secara langung memang diperlukan, tetapi itu nanti setelah diberkati di hadapan Tuhan dan umatNya. Pria atau wanita yang benar-benar menyayangi pasangannya tentu akan menjaga kehormatan pasangannya. Karena itu tidak perlu ada alasan “tes drive” untuk mengetahui apakah calon pasangan hidupnya “compatible” atau cocok secara fisik. Dari semua studi yang dilakukan pada perceraian, ketidakcocokan dalam area intim ini sangat kecil, bahkan hampir tidak pernah dikutip sebagai alasan utama mengapa orang bercerai. Jadi pastikan bahwa kita akan menikah dengan orang yang menghargai dan menjaga kehormatan kita sampai diberkati di depan altar, yang tidak menuntut keterlibatan fisik sebelum tiba waktunya. “Kusumpahi kamu, putrid-putri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang; jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya.” [Kid 3:5]
4.      Kita memilih orang yang salah jika tidak memiliki hubungan emosional yang mendalam dengan calon pasangan hidup
      Kita memilih orang yang salah menjadi pendamping hidup kita jika kita memilih seseorang yang seringkali kita merasa tidak nyaman secara emosional ketika bersamanya. Jika kita takut untuk mengungkapkan persaan, keinginan, dan pendapat secara terbuka, itu menunujukkan masih belum terjalin hubungan emosional yang sehat. Untuk menguji hal ini, tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini pada diri sendiri. Apakah saya merasa tenang, damai sejahtera, dan bisa santai dengan orang ini? Dapatkah saya sepenuhnya menjadi diri sendiri dan mengekspresikan diri ketika bersama orang ini? Apakah orang ini bisa membuat saya memandang diri saya lebih baik? Tentu sangat baik jika orang yang menikah dengan kita adalah orang yang bisa membuat merasa damai sejahtera di banyak kesempatan, walaupun sarat dengan perbedaan. Aspek lain dari hubungan emosional yang sehat adalah: tidak mencoba untuk mengontrol hidup calon pendamping kita, dan sebaliknya. Ada perbedaan besar antara “mengendalikan” dan “memberi saran”. Saran diberi untuk keuntungan atau membangun kehidupan kita, sedangkan control dilakukan untuk keuntungan si pemberi control. “Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan. [1Tes 5:11]
5.      Kita memilih orang yang salah jika tidak saling berbagi tujuan hidup dan prioritas
      “Jodoh” adalah dua pribadi yang mampu berbagi pemahaman yang sama tentang tujuan hidup, prioritas, dan nilai-nilai hidup. Setelah menikah, idealnya kedua pribadi yang bersatu tumbuh di dalam mencapai tujuan hidup dan prioritas itu. Karena itu pada masa pacaran sangat baik jika kita mulai menyamakan tujuan dan prioritas dalam hidup, supaya di dalam menjalani pernikahan yang sarat dengan perbedaan kita dapat menyesuaikan diri sesuai dengan apa yang sudah kita diskusikan atau sepakati.
6.      Kita akan memilih orang yang salah jika ingin menikah sebagai upaya melarikan diri dari masalah pribadi dan ketidakbahagiaan
      Jika kita tidak bahagia dalam menjalani hidup di masa single/lajang, ada kemungkinan tidak akan bahagia saat menikah. Pernikahan bukan solusi untuk memperbaiki kehidupan pribadi, psikologis, atau emosional seseorang, justru memperburuk karena harus menjalani masa penyesuaian yang sarat dengan masalah dan perbedaan, yaitu perbedaan keyakinan, tujuan, nilai-nilai, gaya hidup, dsb. Perbaiki dan berbahagialah selagi kita masih lajang, maka kelak pasangan hidup kita akan berbahagia hidup bersama kita.
7.      Kita memilih orang yang salah jika ia sangat tergantung pada keluarganya
      Ada orang yang secara emosional sangat tergantung pada ayah/ibu/kakak/adik, tetapi di sisi yang lain ia ingin membangun hubungan dengan pasangan hidupnya. Memang kita tidak bisa dipisahkan dari orang tua serta saudara-saudara sedarah, tetapi ketergantungan yang berlebihan kepada mereka akan memberi akibat yang buruk dalam rumah tangga yang ingin kita bangun. Ketika Yakub menikah dengan Lea dan Rahel, kedua wanita itu melepaskan ketergantungan mereka terhadap keluarganya dan berkomitmen untuk lebih erat kepada suaminya, meskipun mereka hidup dengan orang tuanya. Jika calon pendamping hidup kita tidak mampu bersikap tegas terhadap campur tangan orang tuanya yang di luar batas, maka kelak dia akan mengalami kendala untuk mencintai kita.
MEMUTUSKAN UNTUK MEMILIH PASANGAN YANG TEPAT
Karakter adalah dasar dari setiap hubungan yang sehat. Kunci untuk memilih pasangan hidup yang tepat adalah mencari seseorang yang berkarakter baik. Karakter akan menentukan cara seseorang memperlakukan dirinya, pasangannya dan anak-anaknya. Lalu, apa yang harus kita perhatikan di dalam memilih pasangan hidup? Bagaimanakah kita mengetahui bahwa dia adalah orang yang tepat untuk dinikahi? Perhatikan 6 Kriteria di bawah ini.
1.      Komitmen terhadap pertumbuhan pribadinya
      Jika kita mampu menemukan seseorang yang memiliki komitmen terhadap pertumbuhan rohani pribadinya, berarti kita telah meraih setengah dari pernikahan yang bahagia. Komitmen terhadap pertumbuhan rohani pribadi artinya, dia berusaha hidup sesuai dengan prinsip-prinsip firman dan melakukannya. Dia juga benar-benar yakin bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber iman baginya. Firman akan membuatnya hidup dalam kasih, mengampuni, bisa menerima kelemahan dan kelebihan pasangan [1Yoh 4:7.12].
2.      Keterbukaan emosional
      Ada banyak pernikahan yang tidak bahagia karena salah satu pasangan memiliki latar belakang menyakitkan yang menyebabkan dia tertutup secara emosional. Jika orang tuanya tidak pernah mengatakan bahwa mereka mengasihinya, kemungkinan ia tidak mampu mengungkapkan bahwa ia mengasihi kita. Jika dia sangat terluka oleh mantan kekasihnya di masa lalu dan belum dipulihkan, akan sangat sulit baginya untuk menunjukkan perhatiannya kepada kita. Kita tidak dapat menikmati kebahagiaan jika tinggal bersama seseorang yang tidak mampu berbagi perasaan dengan orang yang dikasihinya. Karena itu kita perlu berdoa untuk mendapatkan seseorang yang sudah dipulihkan dan mampu menunjukkan kasihnya kepada semua orang.
3.      Berintegritas
      Agar suatu hubungan dapat berjalan baik, kejujuran dan sikap yang dapat dipercaya harus dibangun menjadi fondasinya. Mengetahui bahwa si dia dapat dipercaya memberi rasa aman tersendiri bagi kita. Apabila kita selalu ketakutan, jangan-jangan si dia bohong, itu akan mebuat kita menanggung kekhawatiran yang berkepanjangan. Jika kita meragukan integritasnya, maka kita akan kehilangan rasa hormat terhadapnya; kita tidak dapat mempercayai perkataan dan tindak tanduknya, dan hal ini adalah masalah. Oleh karena itu, pilihlah pasangan hidup yang berintegritas. Walaupun sulit, tanamkanlah dalam hati bahwa mendapat pasangan hidup yang berintegritas berarti mendapat harta terpendam.
4.      Memiliki citra diri yang sehat
      Apa cirri-ciri orang yang citra dirinya sehat? Ia tahu bahwa dirinya sangat berharga di dalam Kristus. Ia akan merawat dirinya dengan baik karena ia mampu mengasihinya dirinya.
5.      Bersikap positif dalam hidup
      Orang yang positif menciptakan hubungan yang positif. Orang yang negative menciptakan hubungan yang negative. Itu sebabnya menikah dengan orang yang negatif berarti memutuskan untuk hidup dalam kesukaran. “Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.” [Ams 21:9]
6.      Ada perasaan tertarik
      Tanpa perasaan tertarik kita tidak akan pernah jatuh cinta. Mungkinkah kita memiliki pernikahan yang bahagia dengan seseorang yang tidak menarik hati kita? Rasanya tidak. Jatuh cinta dengan seorang sahabat akan menjadi pengalaman yang luar biasa dalam hidup seseorang. Survei membuktikan bahwa pasangan yang menjalin persahabatan terlebih dahulu, kemudian meningkat ke hubungan sebagai pasangan, akan mengalami pernikahan yang lebih sukses dan memuaskan.
Di atasa semuanya itu, berdoalah dengan sungguh hati sebelum kita memutuskan dengan siapa akan menikah. Doa adalah langkah pertama dan terutama yang harus diambil ketika seorang pengikut Kristus inginmemilih pasangan hidupnya. Tuhan tentu akan memberi hikmat dan tuntunan bagi orang yang mencari wajahNya dengan sungguh-sungguh. Ya, berdoalah supaya dapat memilih pasangan hidup dengan bijaksana.
Manna Sorgawi. No. 161 Tahun XIV. Agustus 2011

Ingatlah hari ini

by : Project Pop

kawan dengarlah yang akan aku katakan
tentang dirimu setelah selama ini
ternyata kepala mu akan slalu botak
eh, kamu kayak gorila

cobalah kamu ngaca dulu di balapan
daripada gigi lo kayak klinci
yang ini udah gendut suka marah-marah
kau cacing kepanasan

tapi ku tak peduli
kau slalu dihati

kamu sangat berarti
istimewa dihati
slama nya rasa ini
jika tua nanti kita tlah hidup masing masing
ingatlah hari ini

ketika kesepian menyerang diriku
ngga enak resah ngga menentu
kutahu satu cara sembuhkan diriku
ingat teman temanku

don't you worry just be happy
teman mu disini

kamu sangat berarti
istimewa dihati
slama nya rasa ini
jika tua nanti kita tlah hidup masing masing
ingatlah hari ini

don't you worry don't be angry
mending happy happy

kamu sangat berarti
istimewa dihati
slama nya rasa ini
jika tua nanti kita tlah hidup masing masing
ingatlah hari ini

Friends forever

by : Vitamin C

And so we talked all night about the rest of our lives
Where we're gonna be when we turn twenty five
I keep thinking times will never change
Keep on thinking things will always be the same
But when we leave this year, we won't be coming back
No more hanging out 'cause we're on a different track
And if you got something that you need to say
You better say it right now 'cause you don't have another day
Cause we're moving on and we can't slow down
These memories are playing like a film without sound
And I keep thinking of that night in June
I didn't know much of love
But it came too soon
And there was me and you
And then we got real cool
Stay at home talking on the telephone with me
We'd get so excited, we'd get so scared
Laughing at ourselves thinking life's not fair
And this is how it feels

[Chorus]
As we go on
We remember
All the times we
Had together
And as our lives change
Come whatever
We will still be
Friends forever

So if we get the big jobs
And we make the big money
When we look back now
Will our jokes still be funny?
Will we still remember everything we learned in school
Still be trying to break every single rule?
Will little brainy Bobby be the stockbroker man?
Can Heather find a job that won't interfere with her tan?
I keep, I keep thinking that it's not goodbye
Keep on thinking it's a time to fly
And this is how it feels

[Chorus]

La, la, la, la
Yeah, yeah, yeah
La, la, la, la
We will still be friends forever

Will we think about tomorrow like we think about now?
Can we survive it out there?
Can we make it somehow (somehow)?
I guess I thought that this would never end
And suddenly it's like we're women and men
Will the past be a shadow that will follow us 'round?
Will these memories fade when I leave this town
I keep, I keep thinking that it's not goodbye
Keep on thinking it's a time to fly

Persahabatan

Raihlah janji yang Tuhan b’ri,
didalam hatimu yang suci
Serasa aku tak percaya,
harapan dia b’ri dalam hidupku
Kita s’lalu berdekatan,
Tak terasa kini kan berpisah
kesatuan hati yang terbuka,
yang membuat kita kuat

REFF :
Persahabatan kan kekal bila yesus beserta
Persahabatan tak kenal perasaan kecewa
Sampai waktunya tiba, pulang ke rumah Bapa
Waktu hidup tak panjang, bersahabatlah

in eng vers :

Intro - G - B - E - A - D = 4x's   
   
   
(verse 1)   
G               Bm            Em   
Packing up the dreams God planted,   
Am                        D/F#   C/D  
In the fertile soil of you,   
G                  Bm           Em9   
Cant believe the hopes He's granted,   
Am7                                  D/F#   
Means a chapter in your life is through,   
   
   
(bridge)   
D/F                            E   
But well keep you close as always,   
         Am9              Cm   
It wont even seem youve gone,   
G                    Bm        Em   
cause our hearts in big and small ways,   
     Am7                   D/F#          C/G  G C/D  
will keep the love that keeps us strong,   
   
            G                   D/F#          C                 D   
And friends are friends forever if the Lords the Lord of them,   
       G                  D/F#            C                D   
And a friend will not say never cause the welcome will not end,   
           Bsus4            B          Em               C   
Though its hard to let you go, in the Fathers hands we know,   
       Am7               D7sus4            G  
That a lifetimes not too long, to live as friends,       
   
   
(verse 2)   
And with the faith and love God's given,    
Springing from the hope we know,    
We will pray the joy you live in,    
Is the strength that now you show,    
   
(bridge)   
But we'll keep you close as always,    
It won't even seem you've gone,    
'Cause our hearts in big and small ways,    
Will keep the love that keeps us strong,    
   
(chorus)   
      G                   D/F#          C                  D   
And friends are friends forever if the Lords the Lord of them,   
         G                  D/F#             C              D   
And a friend will not say never cause the welcome will not end,   
            B                           Em               C   
Though its hard to let you go, in the Fathers hands we know,   
           Am7                 C/D              G  
That a lifetimes not too long, to live as friends,   
   
(chorus-keychange)   

      Ab                  Eb/G            C#                 Eb   
And friends are friends forever if the Lords the Lord of them,   
         Ab                 Eb/G               C#             Eb   
And a friend will not say never cause the welcome will not end,   
            C                           Fm               C#   
Though its hard to let you go, in the Fathers hands we know,   
           Bbm7                C#/Eb    
That a lifetimes not too long, to live as friends,   
            C                           F               C#   
Though its hard to let you go, in the Fathers hands we know,   
           Bbm7                Eb  Eº     Fm  
That a lifetimes not too long, to live as friends,   
         Bbm7                C/Eb            Ab  
No, a lifetime's not too long to live as friends 

Jadikan Kami Satu (Kami Rendahkan Diri)

Jonathan P.
Key: G

G            Bm       C          G/D   D
  Kami rendahkan diri di hadapan-Mu
G            Bm       C         B
  Membawa hancur hati saat berseru
   Em         D             A/C#
  Agar kami saling melengkapi tubuh-Mu
       C            Am           D
  Seperti Kau dan Yesus adalah satu

Reff:
    G           D         Em        Bm
Jadikan kami satu s'perti kerinduan-Mu
     C          G/B         A           D
Agar dunia tahu bukti nyata dari kasih-Mu
    G           D         Em           C
Sebelum kami pergi memb'ritakan kasih-Mu
     Am7                    D
Mulailah dari kami lebih dulu
                G
jadikan kami satu

PBL Blok 6


Tajam Penglihatan dan Kelainan Refraksi

VANIA LEVINA
102011259
KELOMPOK D5



FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731


Pendahuluan
Mata    adalah   organ   fotosensitif   yang   kompleks     dan  berkembang      lanjut yang memungkinkan analisis cermat tentang bentuk, intensitas cahaya, dan warna yang     dipantulkan    obyek.    Mata    terletak   di  dalam    struktur   tengkorak     yang melindunginya,   yaitu orbita. Banyak sekali  penyakit   yang   bisa  menyerang pada   mata, walaupun     mata   berukuran     sangat   kecil  dibandingkan  dengan ukuran bagian tubuh kita yang lain. Penyakit mata ini sangat mengganggu  penderitanya      karena    dapat    menyebabkan        hilangnya    penglihatan. 


I.                   Istilah tidak diketahui
Visus : ketajaman melihat

II.                Rumusan masalah
-          Kemampuan penglihatan mata menurun dalam waktu 2 minggu
-          Anjuran memakai kacamata

III.             Hipotesis
Penurunan kemampuan penglihatan mata dipengaruhi oleh usia.











Mind mapping












A.   Histologi Mata
Setiap mata terdiri dari 3 lapisan : 1. Lapisan luar/tunika fibrosa (sklera, limbus kornea, kornea), 2. Lapisan tengah/tunika vaskulosa (koroid, korpus siliar, iris), 3. Lapisan dalam/tunika fibrosa (retina) yang terdiri atas lapisan lapisan epitel pigmen luar dan lapisan retina sebenarnya di dalam. Retina fotosensitif sebenarnya berhubungan dengan SSP melalui nervus optikus dan meluas ke depan ke ora serata (peralihan dari pars seka retina ke pars optika retina). Mata mengandung 3 kompartemen : 1. Bilik anterior (menempati ruang antara kornea dan iris dan lensa, 2. Bilik posterior ( diantara iris proses siliar, perlekatan zonula, dan lensa ), 3. Ruang vitreus ( terdapat d belakang lensa dan perlekatan zonula dan dikelilingi oleh retina). Bilik anterior dan posterior mengandung cairan rendah protein yang disebut humor akuaduktus. 1,2










Gambar 1. Stuktur interna mata

Lapisan luar atau Tunika Fibrosa
Sklera adalah lima perenam tunika fibrosa ; pada manusia, sklera membentuk segmen bola bergaris tengah ±22mm. Sklera terdiri atas jaringan ikat padat yang liat, terutama terdiri atas berkas kolagen gepeng yang berjalin, namun tetap paralel terhadap permukaan organ, cukup banyak subsatansi dasar, dan beberapa fibroblas. Permukaan sklera, yaitu episklera dihubungkan oleh sebuah sistem longgar serat-serat kolagen halus pada lapisan padat jaringan ikat yang disebut simpai Tenon. Ia berhubungan dengan stroma konjungtiva longgar pada batas kornea dan sklera. Diantara simpai tenon dan sklera terdapat ruang Tenon. Ruang longgar inilah yang memungkinkan bola mata dapat bergerak memutar ke segala arah. 1
Kornea adalah seperenam bagian anterior-tidak berwarna dan transparan. Irisan melintang kornea menunjukkan bahwa kornea terdiri atas lima lapisan : epitel, membran bowman, stroma, membran Descemet, dan endotel. Epitel kornea itu berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan terdiri atas 5 atau 6 lapisan sel. Pada bagian basal epitel ini tampak banyak gambaran mitosis yang mencerminkan kemampuan regenerasi kornea yang hebat. Masa pergantian sel-sel ini kurang lebih 7 hari. Sel-sel permukaan kornea menampakkan mikrovili yang terjulur kedalam ruang yang diisi lapisan tipis air mata pra-kornea, yaiut lapisan pelindung terdiri atas lipi dan glikoprotein, setebal ± 7µm. Kornea memiliki suplai saraf sendoris yang paling besar diantara jaringan mata.1
Gambar 2 lapisan kornea
Sumber  : http://duniamata.blogspot.com/2010/05/struktur-bola-mata-kornea.html
Dibawah epitel kornea terdapat lapisan homogen tebal, antara 7-12µm. Ia terdiri atas serat-serat kolagen yang bersilang secara acak dan pemadatan substansi interseluler, namun tanpa sel. Inilah membran Bowman, yang sangat membantu stabilitas dan kekuatan kornea.1
Stroma terdiri dari banyak lapisan berkas kolagen paralel yang saling menyilang tegak lurus. Serabut kkolagen yang ada dalam setiap lamel saling berjajar paralel dan melintasi seluruh lebar kornea. Diantara lapisan-lapisan itu terjepit juluran-juluran sitoplasma fibroblas, yang tampak gepeng mirip sayap kupu-kupu.1
Membran Descemet adalah struktur homogen tebal (5-10µm) terdiri atas filamen kolagen halus tersusun berupa jalinan 3 dimensi.1
Endotel kornea adalah epitel selapis gepeng. Sel-sel ini memiliki organ khas bagi sel-sel yang secara aktif mentransporkan dan membuat protein untuk sekresi, yang mungkin berhubungan dengan pembuatan dan pemeliharaan membran Descemet. Enotel dan epitel korenea berfungsi mempertahankan kejernihan kornea.1
Limbus ( batas kornea dan sklera ) adalah daerah peralihan dari berkas-berkas kolagen bening dari kornea menjadi serat-serat buram putih dari sklera. Ia sangat vaskular, dan pembuluh darahnya memegang peran penting dalam proses radang kornea.1

Lapisan tengah atau Tunika Vaskular
Lapisan vaskular tediri atas 3 bagian :  koroid, korpus siliaris, dan iris.
Koroid adalah lapisan yang sangat vaskular. Dianntara pembuluh darahnya terdapat jaringan ikat longgar dengan banyak fibroclas, makrofag, sel mast, sel plasma, dan serat elastin.juga terdapat banyak melanosit yang memberi warna hitam yang khas. Lapisan dalam koroid lebih banyak mengandung pembuluh darah kecil daripada lapisan luar dan disebut lapisan kariokapiler. Ia memiliki fungsi memberi nutrusi pada retina. Membran hialin amorf tipis (3-4µm) memisahkan lapisan kariokapiler ini dari retina. Lapisan ini dikenal sebagai membran Bruch dan meluas dari diskus optikus sampai ke ora serrata. Diskus optikus juga disebut papila optikus, adalah daerah tempat nervus optikus memasuki bola mata.1
Korpus siliaris adalah sebuah perluasan koroid ke anterior setinggi lensa, merupakan cincin tebal yang utuh pada permukaan dalam bagian anterior skelra; ia membentuk potongan segitiga pada potongan melintang. Salah satu permukaanya berkontak dengan korpus vitreus, satu dengan sklera, dan yang ketiga dengan lensa dan kamera akuli posterior. Struktur histologik korpus silaris pada dasarnya adalah jaringan ikat longgar ( dengan banyak serat elastin, pembuluh, dan melanosit, mengellilingi muskulus siliaris.1
Iris Merupakan perluasan koroid yang sebagian Merupakan perluasan koroid yang sebagian  menutup  lensa menutup  lensa. Permukaan anterior iris tidak teratur dan kasar, dengan rabung  dan alur. dibentuk oleh sel pigmen tidak utuh dan fibroblast. dibawah lapisan ini ,ditemui jaringan ikat, lapisan berikutnya,  jaringan ikat longgar yang lapisan berikutnya,  jaringan ikat longgar yang  sangat vascular. epitel dalam berhubungan dengan bilik posterior , penuh granul. Bagian epitel luar , memiliki juluran mirip lidah , bagian basal radier  , dipenuhi miofilamen yang ,membentuk “ muskulus dilatator pupil” dari iris .Banyaknya pigmmuskulus dilatator pupil” dari iris . Banyaknya pigmen  mencegah masuknya cahaya kedalam mata kecuali yang melalui pupil.1

Lensa
Bentuk bikonkaf sangat elastis, suatu sifat yang makin hilang dengan meningkatnya usia karena lensa mengerasnya. Lensa memiliki 3 komponen utama.
Simpai lensa atau kapsul lensa ( pembungkus ) memiliki tebal kurang lebih 10-20mikrometer, bersifat homogen, refraktil, dan kaya karbohidrat . Struktur histologisimpai lensa merupakan membrana basal yang sangat tebal, terdiri atas kolagen tipeIV dan glikoprotein amorf. Epitel supkapsular terdiri atas , selapis sel epitel kuboidyang hanya pada permukaan anterior lensa. Serat lensa, tersusun memanjang dan   tampak sebagai strukur tipis & pipih. Serat lensa merupakan sel yang berkembang jauh berasal dari sel epitel subkapsular, yang akhirnya kehilangan inti dan organellain dan menjadi sangat panjang 7-10 mm, lebar 8-10 mikrometer, tebal 2mkrometer. Serat lensa berisikan sekelompok protein yang disebut “kristalin”.Produksi serat lensa berlangsung seumur hidup, namun makin lama makin berkurang.1
Korpus vitreus menempati ruang mata dibelakang lensa dan merupakan geltransparan yang terdiri dari air, 99%, kolagen, glikosaminoglikan yang berhidrasi berat, yang unsur utamanya adalah asam hialuronat.

Lapisan Dalam atau Tunika Nervosa
Retina adalah lapisan dalam bola mata yang terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian posterior yang fotosensitif dan bagian anterior yang tidak fotosensitif, menyusun lapisan dalam korpus siliaris dan bagian posterior iris. Epitel pigmen terdiri atas selsilindris dengan inti dibasal. Dearah basal sel melekat erat pada membran Bruch dan membran sel memiliki banyak invaginas basal. Membran lateral sel menunjukkan tautan sel dengan zonula okludens dan zonula adherens yang mencolok pada apeksnya, selain pada desmosom & taut rekah. Apeks sel memiliki banyak julurandari 2 jenis mikrovili langsing dan selubung silindris yang membungkus ujung-ujungdari fotoreseptor. Apeks sel penuh vesikel padat dengan berbagai bentuk yangmerupakan berbagai tahap fagositosis dan pencernaan ujung-ujung segmen luar fotoreseptor.1
Retina pars optika terdiri atas lapisan luar, yang terdiri dari sel-sel fotosensitif, yaitusel batang (rods) dan sel kerucut (cones), lapisan tengah neuron bipolar yangmenghubungkan sel batang & kerucut dengan sel ganglion, dan lapisan dalam sel-selganglion yang berhubungan dengan sel bipolar melalui denrit dan mengirim akson kesusunan saraf pusat. Akson –akson berkumpul pada papil optikus membentuk nervusoptikus.1,2
Di antara lapisan batang dan kerucut dan sel-sel bipolar terdapat daerah yang disebutlapisan pleksiform luar atau lapisan sinaptik, tempat terbantuknya sinaps antara selrods dan cones. Daerah tempat terbentuknya sinaps sel bipolar den sel gangliondisebut lapisan pleksiform dalam.



Gambar 3 lapisan retina pars optica
Sumber :  Mariano. Atlas histologi manusia. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran; 1992 p.255








B.   Anatomi Mata

Rongga orbita merupakan suatu rongga yang dibatasi dinding tulang dan berbentuk seperti piramida bersisi empat dengan puncak menuju ke arah foramen optik. Di bagian belakang dari rongga orbita terdapat tiga lubang :
o   Foramen optik yang merupakan ujung bagian orbita kanal optik memberi jalankepada saraf optik, arteri oftalmik dan saraf simpatik -Fisura orbita superior yang dilalui oleh vena oftalmik, saraf-saraf untuk otot-ototmata ( N III, N IV dan N VI ) serta cabang pertama saraf trigeminus-Fisura orbita inferior yang dilalui cabang ke-II N V, saraf maksilla serta arteriinfraorbita yang merupakan sensorik untuk daerah kelopak mata bawah, pipi, bibir atas dan gigi bagian atas.Sekitar tulang orbita didapatkan ruangan-ruangan seperti rongga hidung dan beberapa sinus yaitu sinus etmoid, sinus sphenoid, sinus frontaldan sinus maksila.3,4
 
Isi rongga orbita terdiri atas bola mata dengan saraf optiknya, 6 otot penggerak bolamata, kelenjar air mata, pembuluh darah cabang arteri oftalmik, saraf cranial III, IV,VI, lemak dan fasia yang merupakan bantalan untuk bola mata. Dari luar ke dalam kelopak mata terdiri atas kulit, jaringan longgar, jaringan otottarsus, fasia dan paling dalam konjungtiva. Tarsus berperan sebagai kerangkakelopak mata, merupakan suatu keeping jaringan tipis, tetapi padat.konjungtivaterdiri atas 3 bagian yaitu konjungtiva palpebra, konjungtiva bulbi dan fornikskonjungtiva.Dinding bola mata bagian depan ialah kornea yang merupakan jaringan yang jernihdan bening, bentuknya hamper sebagai lingkaran dan sedikit lebih lebar pada arahtransversal dibanding arah vertikal, batas anatara kornea dan sclera disebut limbus.3,4
 
Isi bola mata terdiri atas lensa, uvea, badan kaca dan retina.




C.   Keadaan mata normal

Tajam Penglihatan
Secara teoritis, cahaya yang datang dari sumber titik jauh, ketika difokuskan ke retina akan menjadi bayangan yang sangat kecil. Namun, karena susunan lensa mata yang tidak sempurna, bintik di retina biasanya mempunyai diameter total kera-kira 11 mikrometer walaupun sistem optiknya masih sangat baik. Bintik itu paling terang di bagian tengah dan mengabur ke arah tepi.5

Diameter rata-rata konus yang terdapat di kerucut retina, yang merupakan bagian tengah retina tempat terbentuknya penglihatan yang paling tajam, besarnya kira-kira 1,5 mikrometer, yakni sepertujuh diameter titik cahaya. Namun, oleh karena titik cahaya itu mempunyai bagian tengah yang terang dan bagian tepi yang gelap, maka kita baru dapat membedakan dua titik yang terpisah bila bagian tengah dari kedua titik itu mempunyai jarak pada retina sebesar kira-kira 2 mikrometer, di mana jarak ini sedikit lebih besar daripada lebar konus yang ada di bagian kerucut.

Pada mata manusia dengan ketajaman penglihatan normal, sudut yang digunakan untuk membedakan dua titik sumber cahaya adalah 26 detik arc. Jadi bila berkas cahaya yang berasal dari dua titik terpisah itu mengenai mata dengan sudut antara kedua titik paling sedikit 25 detik, maka biasanya kedua titik itu dapat dikenali sebagai dua titik, bukan sebagai satu titik. Ini berarti bahwa orang yang mempunyai ketajaman normal sewaktu melihat dua titik terang yang diletakkan 10 meter darinya, maka ia sulit membedakan kedua titik itu sebagai dua titik yang terpisah bila terpisah 1,5 sampai 2 milimeter.5

Fovea mempunyai diameter kurang dari 0,5 milimeter (kurang dari 500 mikrometer), yang berarti bahwa ketajaman penglihatan maksimal dapat terjadi pada hanya 2 derajat lapang pandangan. Di luar area fovea, tajam penglihatan akan berkurang secara progresif sampai sepuluh kali lipat, dan semakin ke arah perifer akan semakin memburuk. Hal ini disebabkan oleh adanya hubungan antara sebagian sel batang dan kerucut dengan serabut saraf yang sama di nonfovea, yaitu bagian yang lebih perifer pada retina.5



D.   Kelainan refraksi


Hasil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media penglihatan yang terdiri atas kornea , cairan mata, lensa, benda kaca dan panjangnya bola mata . pada orang normal susunan pembiasan oleh media penglihatan dan panjang nya bola mata demikian seimbang sehingga bayangan benda setelah melalui media media penglihatan dibiaskan tepat di daerah makula lutea mata yang normal di sebut sebagai mata emetropeia dan akan menempat kan bayangan tepat di retina pada keadaan mata tidak berakomodasi atau istirahat melihat jauh
dikenal beberapa titik didalam bidang refraksi.6

EMETROPIA

Emetropia berasal dari kata Yunani, emetros yang berarti ukuran normal atau dalam keseimbangan wajar, sedang arti opsis adalah penglihatan. Mata dengan sifat emetropia adalah mata tanpa adanya kelainan refraksi. Pada mata ini daya bias mata adalah normal, dimana sinar yang sejajar atau jauh difokuskan oleh system optik mata tepat di daerah macula lutea tanpa mata melakukan akomodasi.6
Pada mata emetropia terdapat keseimbangan antara kekuatan pembiasan sinar dengan panjangnya bola mata. Kesimbangan dalam pembiasan sebagian besar ditentukan oleh dataran depan kelengkungan kornea dan panjangnya bola mata. Kornea mempunyai daya pembiasan sinar terkuat dibanding media refraksi lain. Lensa memegang peranan terutama pada saat melakukan akomodasi atau bila melihat benda yang dekat. Panjang bola mata seseorang dapat berbeda-beda. Bila terdapat kelainan pembiasan sinar oleh kornea (mendatar atau mencembung) atau adanya perubahan panjang (lebih panjang atau lebih pendek) bola mata, maka sinar normal tidak dapat terfokus pada makula. Keadaan ini disebut sebagai Anomali Refraksi (ametropia) dapat berupa myopia, hipermetropia atau astigmatisme.6

AKOMODASI

Akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk menambah daya bias lensa dengan kontraksi otot siliar, yang menyebabkan penambahan tebal dan kecembungan lensa sehingga bayangan benda pada jarak yang berbeda-beda akan terfokus di retina.
Dikenal beberapa teori akomodasi seperti :
  •  Teori akomodasi Helmholtz: Dimana zonula Zinn mengendur akibat kontraksi otot siliar sirkular, mengakibatkan lensa yang elastis mencembung. Ini merupakan proses aktif.
  • Teori akomodasi Tscherning: Dasarnya adalah bahwa nucleus lensa tidak dapat berubah bentuk sedang yang dapat berubah bentuk adalah bagian lensa superficial atau kortex lensa. Pada waktu akomodasi terjadi tegangan pada zonula Zinn sehingga nucleus lensa terjepit dan bagian lensa superfisial menjadi cembung. Ini merupakan proses pasif.

PRESBIOPIA

Presbiopia adalah kemunduran kemampuan lensa mencembung karena bertambahnya usia, sehingga memberikan kesukaran melihat dekat tetapi untuk melihat jauh tetap normal.6
Gangguan akomodasi pada usia lanjut dapat terjadi akibat :
- Kelemahan otot akomodasi
- Lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat sklerosis lensa.
Akibat gangguan akomodasi ini, maka pada pasien yang berumur 40 tahun atau lebih, akan memberikan keluhan setelah membaca yaitu berupa lelah, berair dan sering terasa perih.
Pada pasien presbiopia diperlukan kacamata baca atau adisi untuk membaca dekat yang berkekuatan tertentu, dimana bagian atas lensa untuk melihat jauh sedang bagian bawah untuk melihat dekat, biasanya :
+ 1,0 D untuk usia 40 tahun
+ 1,5 D untuk usia 45 tahun
+ 2,0 D untuk usia 50 tahun
+ 2,5 D untuk usia 55 tahun
+ 3,0 D untuk usia 60 tahun
Pemeriksaan adisi untuk membaca perIu disesuaikan dengan kebutuhan jarak kerja pasien pada waktu membaca, pemeriksaan sangat subjektif sehingga angka-angka di atas tidak merupakan angka yang tetap.6

ANOMALI REFRAKSI

Anomali refraksi atau ametropia adalah kelainan refraksi mata, di mana sinar sejajar yang datang tidak terfokus pada retina karena ketidakseimbangan kekuatan pembiasan media penglihatan dengan panjang bola mata.
Ametropia dapat ditemukan dalam bentuk-bentuk kelainan:3,6
  • Miopia
  • Hipermetropia
  • Astigmatisme
  • Presbiopia
    Kelainan refraksi ini dapat dikoreksi dengan memakai kacamata ataupun lensa kontak.

MIOPIA

Miopia adalah bentuk anomali refraksi, dimana sinar-sinar pada mata yang istirahat akan dibiaskan pada satu titik di depan retina.
Dikenal beberapa bentuk myopia seperti :
a. Miopia refraksi, bertambahnya indeks bias media penglihatan dimana lensa menjadi lebih cembung sehingga pembiasan lebih kuat.
b. Miopia aksial, miopia akibat panjangnya sumbu bola mata, dengan kelengkungan kornea dan lensa yang normal.3,6
Menurut derajat beratnya miopia dibagi dalam :
  • Miopia sangat ringan sampai dengan – 1.00 D
  • Miopia ringan – 1.00 s/d – 3.00 D
  • Miopia sedang – 3.00 s/d – 6.00 D
  • Miopia tinggi – 6.00 s/d –10.00 D

Menurut perjalanan myopia dikenal bentuk :6
a. Miopia stasioner, myopia yang menetap setelah dewasa
b. Miopia progresif, myopia yang bertambah terns pada usia dewasa akibat bertambah panjangnya bola mata.
c. Miopia maligna, miopia yang berjalan progresif, yang dapat mengakibatkan ablasi retina dan kebutaan.
Pengobatan pasien dengan miopia adalah dengan memberikan kacamata sferis negatif terkecil yang memberikan ketajaman maksimal. Penyulit yang dapat timbul pada pasien miopia adalah terjadinya ablasi retina dan juling. Juling biasanya esotropia yang dapat terjadi akibat mata berkovergensi terus menerus atau eksotrofi ke luar yang dapat disebabkan karena fungsi satu mata telah berkurang (ambliopia).6

HIPERMETROPIA

Hipermetropia adalah suatu bentuk anomali refraksi di mana sinar¬-sinar sejajar akan dibiaskan pada satu titik di belakang ratina pada mata dalam keadaan istirahat. Penyebabnya adalah karena daya pembiasan mata terlalu lemah (Hipermetropia refraktif), atau akibat sumbuh mata terlalu pendek (Hipermetropia aksial).
Hipermetropia dikenal dalam bentuk :6
  • Hipermetropia manifes ialah hipermetropia yang dapat dikoreksi dengan kacamata positif maksimal yang memberikan tajam penglihatan normal.
  • Hipermetropia absolut, dimana kelainan refraksi tidak diimbangi dengan akomodasi dan memerlukan kacamata positif untuk melihat jauh.
  • Hipermetropia fakultatif, dimana kelainan hipermetropia dapat diimbangi dengan akomodasi ataupun dengan kacamata positif.
  •  Hipertropia laten, dimana kelainan hipermetropia tanpa sikloplegia diimbangi seluruhnya dengan akomodasi.
  • Hipermetropia total, hipermetropia yang ukurannya didapat sesudah diberikan sikloplegia.
     
Gejala yang ditemukan pada hipermetropia adalah penglihatan dekat dan jauh kabur, sakit kepala, silau dan kadang rasa juling atau lihat ganda. Pengobatan hipermetropia adalah diberikan koreksi hipermetropia manifes dimana tanpa sikloplegia didapatkan ukuran lensa positif maksimal yang memberikan tajam penglihatan normal (6/6). Bila terdapat juling ke dalam diberikan kacamata koreksi hipermetropia total.6
Pada pasien dengan hipermetropia sebaiknya diberikan kacamata sferis terkuat atau lensa positif terbesar yang masih memberikan tajam penglihatan maksimal. Penyulit yang dapat terjadi adalah esotropia dan glaucoma. Esotropia terjadi akibat pasien selamanya melakukan akomodasi. Glaucoma sekunder terjadi akibat hipertrofi otot siliar pada badan siliar yang akan mempersempit sudut bilik mata.

ASTIGMATISME

Astigmatisme adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar yang sejajar tidak dibiaskan dengan kekuatan yang sama pada seluruh bidang pembiasan sehingga focus pada retina tidak pada satu titik. Ini disebabkan karena :6
  • Kelainan kornea, perubahan lengkung kornea dengan atau tanpa pemendekan atau pemanjangan diameter anterior posterior bola mata, dapat merupakan kelainan kongenital atau aquisita (kecelakaan, peradangan kornea atau post operasi).
  • Kekeruhan di lensa, biasanya pada katarak insipiens atau imatur.
    Dikenal 5 macam astimatisme yaitu :
    1. Astigmatisme miopikus simpleks
    2. Astigmatisme miopikus kompositus
    3. Astigmatisme hipermetropikus simpleks
    4. Astigmatisme hipermetropikus kompositus
    5. Astigmatisme mikstus








Daftar Pustaka

1.      Kelley R O, Junqueira L C, Carneiro J. Histologi dasar. Ed 8. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran; 1997 h.462-70
2.      Wibawani N. Histologi mata. Jakarta; FK UKRIDA; 2012 h.1
3.      Sloane E. Fisiologi dan anatomi untuk pemula. Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran; 1995 h.187
4.      Richard S S. Anatomi klinik. Ed 3 (III). Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran; 1997 h 126
5.      Guyton. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed 7 (I). Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran . 1995. h. 11
6.      Ilyas H S. Ilmu penyakit mata. Ed 3. Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran . 2005. h. 72-82